Rural Corner : Pilkdes dan Pemanfaatan TIK

06 Maret 2020 10:07:44 WIB

Yogyakarta (5/3) Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Seminar Bulanan : Rural Corner di Ruang Sartono, Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan Universitas Gadjah Mada. Acara ini diselenggarakan tiap kamis minggu pertama tiap bulan. Tema pembasan Rural Corner edisi bulan Maret ini adalah Pemilihan Kepala Desa dan Pemanfaatan TIK. Acara ini menghadirkan Dr.rer.pol. Mada Sukmajati, MPP dari Dept. Politik dan Pemerintahan UGM dan Drs. Budiono, M.Si Kepala Dinas PMD Kabupaten Sleman sebagai narasumber dan mahasiwa serta masyarakat umum sebagai hadirin.

Drs. Budiono, M.Si Kepala Dinas PMD Kabupaten Sleman menjelaskan mengenai pemilihan kepala desa di Kabupaten Sleman. Pemilihan kepala desa sudah diatur dalam beberapa peraturan yaitu UU No.8 Tahun 2014 tentang Desa, PP No.43 Tahun 2014, Peraturan Menteri Dalam Negeri no.112 tahun 2014. Sistem E-Voting digunakan dalam Pemilihan Kepala Desa serentak 49 desa, 17 kecamatan, 1102 TPS , 718 Pedukuhan dan 459.585 orang pemilih di Kabupaten Sleman .  Sistem elektronik voting (E-Voting) adalah sebuah sistem yang memanfaaatkan perangkat elektronik dan mengolah informasi digital untuk membuat suara, memberikan suara, menghitung perolehan suara, mengirim hasil perolehan suara , menayangkan perolehan suara, memelihara dan menghasilkan jejak audit. Tujuan elektronik voting adalah memberikan dukungan teknologi pada sistem pemilihan kepada Desa yang transparan dan akuntabel, memberikan dukungan dalam mewujudkan kehidupan demokrasi, dan menjadi acuan alternatif teknologi dalam pelaksanaan Pilkades di Indonesia. E-Voting Pilkades serentak di Sleman ini membutuhkan biaya tidak kurang 50 milyar rupiah. Sistem keamanan e-voting adalah rahasia, akurat, dapat diverifikasi, tidak terlacak dan tidak tersambung ke jaringan internet apapun.

Keunggulan E-Voting antara lain tidak perlu mencetak kertas suara sehingga mendukung program green teknologi, pemberian suara mudah hanya menyentuh gambar di panel, proses pengitungan suara akan lebih cepat dan akurat, pengiriman hasil langsung ke pusat data aman dan transparan, ada jejak audit jika diperlukan. E- voting ini juga melibatkan tenaga teknis lapangan yang merupakan mahasiswa dari perguruan tinggi di Yogyakarta antara lain UGM, UNY, Amikom, UMY, UTY, UPN, dan UII. Tenaga teknis lapangan ini bertugas mengawal distribusi alat, melakukan simulasi pemilihan di TPS, memasukkan password aplikasi e-voting dan siap memberikan keterangan apabila terjadi permasalahan.

Selanjutnya Dr.rer.pol. Mada Sukmajati, MPP dari Dept. Politik dan Pemerintahan UGM menyampaikan pilkades sebagai pemilu. Pilkades harus sinergi dengan pileg serta pilpres dan berfungsi memilih para pemimpin desa sebagai wakil rakyat desa yang mewujudkan harapan rakyat menjadi kebijakan rakyat. E-Voting punya manfaat dan resiko antara lain mempercepat proses pemungutan, perhitungan dan rekapitulasi suara, mengurangi marjin kesalahan dalam proses pemungutan dan pengitungan suara tidak sah, membantu mencegah kecurangan pemilu dan mengurangi tenaga kerja untuk menghitung suara, perlu sosialisai yang memadai dan inklusif, ada kemungkinan eror mesin/komptuter, serangan siber yang dapat mengganggu hasil pilkades. 

Komentar atas Rural Corner : Pilkdes dan Pemanfaatan TIK

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License