Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB) menggela

Administrator 07 Juli 2025 07:42:34 WIB

BANTUL – Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB) menggelar pelatihan Transformasi Digital PAUD sebagai bagian dari program Dosen Pulang Kampung (Dospulkam) IPB 2025, yang dilaksanakan di Balai Kalurahan Ngestiharjo, Kapanewon Kasihan, Kabupaten Bantul.

Kegiatan ini memberikan pengalaman baru yang sangat berkesan bagi para guru PAUD yang tergabung dalam HIMPAUDI Kapanewon Kasihan, terutama dalam mengenal dan memproduksi buku cerita digital interaktif.

Dalam sambutannya, Lurah Kalurahan Ngestiharjo, Fathoni Aribowo, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas kehadiran tim dosen IPB.

Ia mengaku terkesan bahwa IPB yang selama ini dikenal sebagai kampus pertanian ternama, ternyata memiliki program studi seperti Komunikasi Digital dan Media yang mampu memberikan pelatihan yang sangat relevan dengan kebutuhan guru PAUD di wilayahnya.


“IPB ini kampus pertanian, tapi hari ini yang datang justru dari Prodi Komunikasi Digital dan Media. Ini luar biasa. Kami sangat bangga karena ternyata IPB tidak hanya unggul dalam bidang pertanian, tapi juga hadir memberikan ilmu yang sangat dibutuhkan di dunia pendidikan anak usia dini terutama dalam bidang komunikasi,” ungkapnya.


Pelatihan ini disusun secara terstruktur, dimulai dari sesi pembukaan materi oleh Dr. Hudi Santoso, S.Sos., M.P. yang memperkenalkan konsep buku cerita digital sebagai inovasi media pembelajaran untuk anak usia dini.

Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya menggabungkan unsur teks, gambar, suara, dan nilai-nilai karakter agar cerita tidak hanya menghibur, tetapi juga mendidik dan membangun imajinasi anak.

Para peserta merasa terinspirasi dan mulai membayangkan bagaimana cerita-cerita sederhana yang biasa mereka bacakan dapat ditransformasi ke bentuk digital.

Sesi selanjutnya diisi oleh Dr. Wahyu Budi Priatna, M.Si., yang membahas pentingnya literasi digital lintas generasi.

Penjelasannya mengenai tantangan perbedaan karakter generasi dan kesenjangan teknologi membuka mata peserta bahwa mereka, sebagai guru dari generasi transisi, memiliki peran penting dalam menjembatani anak-anak generasi Alpha dengan media digital yang aman dan bermanfaat.

Suasana pelatihan semakin interaktif saat peserta mulai merenungkan cara mereka beradaptasi dengan teknologi di lingkungan belajar.


Dilanjutkan oleh Dr. Hari Otang Sasmita, M.Si., peserta dibekali dengan pemahaman mengenai pentingnya desain visual dalam pembelajaran anak usia dini. Dengan merujuk pada teori kognitif multimedia, ia menjelaskan bagaimana informasi diterima, diproses, dan disimpan oleh anak.

Ia menekankan bahwa elemen visual yang menarik, seperti warna cerah, tata letak sederhana, dan karakter yang ekspresif sangat membantu anak dalam menyimak dan memahami isi cerita hingga terekam dalam memori jangka panjang. Penjelasan ini disambut dengan antusias, dan peserta mulai sadar bahwa desain visual bukan hanya hiasan, melainkan jembatan penting menuju pemahaman.

Suasana pelatihan mencapai puncaknya ketika sesi praktik dimulai, dipandu oleh Dr. Abung Supama Wijaya, S.I.Kom., M.Si. Peserta tampak antusias mencoba langsung proses produksi buku cerita digital menggunakan platform Heyzine. Dari mengunggah file cerita, menambahkan suara narasi, hingga menyisipkan elemen interaktif seperti tombol dan animasi, seluruh proses dijalani dengan penuh semangat.

Dosen-dosen IPB terlihat aktif berpindah dari satu peserta ke peserta lain, memberikan bimbingan teknis secara personal.


Apresiasi dari Ibu Desi, mediator HIMPAUDI dan peserta aktif dalam pelatihan ini. Ia menekankan pentingnya kesinambungan dari pelatihan ini agar hasilnya bisa lebih optimal dan berkelanjutan.

“Pelatihan seperti ini tidak cukup hanya beberapa jam. Kami sangat senang jika ke depan bisa ada pendampingan lanjutan. Akan sangat bermanfaat jika karya guru-guru PAUD dapat di-review kembali, agar menjadi bahan evaluasi bersama, baik untuk HIMPAUDI maupun IPB sebagai mitra dan fasilitator,” ujarnya.


Pelatihan ini tidak hanya memberi ilmu, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat baru bagi para guru. Mereka merasa dihargai, dibimbing dengan sabar, dan diberi ruang untuk berkembang.

Kontribusi keempat dosen IPB tidak hanya memperkaya secara materi, tetapi juga menciptakan suasana belajar yang kolaboratif, setara, dan menyenangkan.

Bagi para peserta, pelatihan ini menjadi titik awal penting untuk menciptakan sendiri media belajar yang lebih dekat dengan dunia anak. Media digital bukan lagi sesuatu yang asing, tetapi alat baru yang siap digunakan untuk memperkuat cerita, membangun karakter, dan menjadikan proses belajar lebih hidup. =DRN

Komentar atas Program Studi Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor (SV IPB) menggela

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
Isikan kode Captcha di atas
 
Kebijakan Privasi

Website desa ini berbasis Aplikasi Sistem Informasi Desa (SID) Berdaya yang diprakarsai dan dikembangkan oleh Combine Resource Institution sejak 2009 dengan merujuk pada Lisensi SID Berdaya. Isi website ini berada di bawah ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International (CC BY-NC-ND 4.0) License